Integrasi Keilmuan Antara Sains dan Islam
Integrasi Keilmuan Antara Sains dan Islam
Integrasi Dibagi menjadi dua yaitu Integrasi Ontologis
dan, Integrasi Aksiologi
- Integrasi Ontologis
Integrasi Ontologi merupakan filsafat yang membahas tentang
hakikat realitas atau hakikat yang ada termasuk hakikat ilmu pengetahuan
sebagai suatu realitas. Sumber pengetahuan, tradisi
filsafat Barat mewarisi dua aliran epistimologi yang terbesar yakni Rasionalisme, dan Empirisme. Aliran rasionalisme memberikan tekanan pada
akal (reason) sebagai sumber pengetahuan. Sedangkan aliran empirisme mengangap bahwa sumber pengetahuan
utama adalah pengalaman indrawi manusia (sense experience).
Ilmu pengetahuan di
bagi dua bagian yang pertama yaitu Ilmu
yang diperoleh oleh manusia (acquired knowledge), dan yang
kedua Ilmu wahyu (revealed
knowledge).
Ilmu yang diperoleh oleh manusia (acquired
knowledge), konsep nya ada tiga hal yang pertama yaitu melalui akal dan
pengalaman inderawi,yang kedua bertujuan untuk membantu manusia menjalankan
peranannya sebagai khalifah, atau untuk menyempurna kan fardhu kifayah, dan
yang ketiga yaitu disebut juga dengan ilmu aqli. Begitu juga dengan Ilmu wahyu (revealed knowledge) juga ada tiga point penting yakni :
·
ilmu yang bersumber Allah swt seperti ilmu ketauhidan, keimanan, dan
kewahyuan, ilmu fikih, ilmu ushuhuluddin, dan sebagainya.
·
bertujuan menyempurna kan tugas manusia sebagai hamba Allah, atau untuk
menyempurna kan fardhu’ain.
·
disebut juga dengan ilmu naqli
Ada Tiga unsur ilmu yang saling berkaitan yakni :
·
llmu harus diusahakan dengan aktifitas manusia.
·
Aktifitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu.
·
Aktifitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.
Agama adalah sumber ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan merupakan sarana untuk mengaplikasikan segala sesuatu yang tertuang dalam ajaran agama. Didalam Al-Qur’an terdapat sekitar 750 ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Hal tersebut sebagai bukti bahwa Islam adalah agama yang sangat menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Integrasi Aksiologis
berkaitan dengan tujuan dari pengembangan keilmuan dan aplikasinya dalam diri dan masyarakat. Dalam hal ini juga menimbulkan dua kelompok pemikiran, yaitu Kelompok yang menyatakan bebas nilai, lepas (baik buruk), dan kelompok yang Memasukkan nilai ke dalam ilmu, menurut kaum sekular, menyebabkan ilmu itu“memihak’’, sehingga menghilangkan obyektivitasnya. Ilmu dan teknologi menjadi instrumen penting dalam setiap proses pembangunan sebagai usaha untuk mewujudkan kemaslahatan hidup manusia. Untuk mencapai sasaran tersebut, harus dilakukan suatu upaya mengintegrasikan ilmu-ilmu umum dengan ilmu-ilmu keislaman, sehingga ilmu umum tersebut tidak bebas nilai atau sekuler.
Comments
Post a Comment